livan73

http://payspree.com/113/livan73

Jumat, 19 Februari 2010

Harapan Hidup Orang Terinfeksi HIV Lebih Panjang

akarta, Kompas - Dengan terapi menggunakan obat antiretroviral, kini orang yang terinfeksi virus yang menyebabkan menurunnya kondisi kekebalan tubuh manusia atau HIV dapat hidup lebih panjang dan lebih berkualitas.

Guna meningkatkan kualitas pengelolaan kesehatan, Jaringan Orang Terinfeksi HIV Indonesia (JOTHI) membuat Program Kesehatan Kita. ”Dengan terapi obat antiretroviral (ARV), kesempatan hidup berkualitas semakin besar,” ujar Koordinator Nasional JOTHI Abdullah Denovan dalam jumpa pers tentang Program Kesehatan Kita, Kamis (11/2).

Dia mencontohkan, dirinya telah hidup 11 tahun dengan HIV. ”Sampai hari ini saya sehat dan beraktivitas seperti orang lain yang tidak terinfeksi. Di Australia, yang ketersediaan obatnya lebih baik serta maju, seorang rekan aktivis positif HIV dapat hidup sehat selama 28 tahun,” ujar Abdullah, yang telah enam tahun menggunakan ARV.

Hal senada diungkapkan Deputi Humas dan Mobilisasi Media JOTHI Andreas Pundung, yang sudah 14 tahun terinfeksi HIV. Andreas mengatakan, orang terinfeksi HIV dapat produktif berkarya di dalam masyarakat.

Abdullah mengatakan, kualitas hidup yang baik itu didukung dengan kepatuhan terapi ARV secara berkesinambungan. Saat ini, orang terinfeksi HIV telah memperoleh obat gratis di fasilitas kesehatan yang ditentukan pemerintah. Hanya saja, kesinambungan obatnya masih kerap menjadi masalah.

Dia mengatakan, dalam penanganan HIV/AIDS, peningkatan kualitas hidup orang terinfeksi perlu diperhatikan. Termasuk di dalamnya upaya menghapus stigma masyarakat.

Program Kesehatan Kita

Deputi Penguatan Provinsi JOTHI Dini Andriani mengatakan, guna meningkatkan kualitas hidup, JOTHI membuat Program Kesehatan Kita. Program di 11 Provinsi itu dengan bantuan Indonesian Partnership Fund-Dana Kemitraan Indonesia serta Asia Pasific Network of People Living with HIV kegiatannya, antara lain, pembangunan kapasitas, pelatihan, dan pengembangan media sosialisasi. ”Sosialisasi, antara lain, lewat buku saku tentang langkah meningkatkan kualitas hidup, hak orang terinfeksi, dan pendidikan positive health, dignity and prevention. Persoalan lain yang jadi perhatian ialah pendidikan jender dan kesehatan reproduksi. (INE)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Blog Advertising - Advertise on blogs with SponsoredReviews.com

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner