VIVAnews - Rasa percaya diri mendorong optimisme seseorang. Namun, percaya diri berlebihan tak selamanya sehat. Hasil penelitian Universitas Texas menemukan rasa percaya diri yang terlalu tinggi berkaitan dengan kurangnya aktivitas otak bagian depan (frontal lobes).
Rasa percaya diri yang normal menurut penelitian menunjukkan aktivitas otak yang lebih tinggi di bagian depan. Dalam studi, sebanyak 20 responden diminta menilai pikiran positif mereka seperti rendah hati, kebijaksanaan, kedewasaan dan sejenisnya dibandingkan dengan orang lain.
Mereka juga menjawab pertanyaan bagaimana pikiran negatif mereka seperti materialisme, ketidakteraturan, berpikiran pendek, pikiran irasional dibandingkan orang lain. Saat menjawab berbagai pertanyaan, aktivitas otak ditangkap melalui gambar resonansi magnetik.
Hasilnya riset menunjukkan, secara alamiah manusia cenderung memandang dirinya positif. Dalam kondisi tertentu, manusia bahkan dapat mempengaruhi dengan cara merugikan orang lain.
Temuan dalam riset memberi ruang bagi peneliti untuk memahami fungsi otak pada penderita gangguan mental di usia lanjut atau orang dengan gejala depresi dan pasien dengan kecanduan obat-obatan.
Otak bagian depan kerap mengalami kerusakan karena pemakaian obat-obatan secara berlebihan. Sebagian orang menyangka memiliki kemampuan lebih untuk mengendalikan kecanduan terhadap obat-obatan.
Kamis, 21 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.