VIVAnews - Hasil berbagai survei yang dilakukan di Indonesia menyatakan, satu dari empat remaja Indonesia melakukan hubungan seksual pranikah.
Namun, baru-baru ini Kotex BodyLife Knowledge pun melakukan riset di enam negara (Singapura, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina dan India) di Asia. Melalui riset tersebut terungkap, terjadinya hubungan seksual pranikah akibat masih minimnya pengetahuan remaja wanita mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah kewanitaannya.
Riset yang dilakukan pada 1800 responden usia 16-24 tahun ini pun menghasilkan beberapa fakta mencengangkan. Di antaranya, ditemukan fakta bahwa seluruh responden di Asia khususnya Asia Selatan, hanya 3 persen dari mereka yang dapat menjawab seluruh pertanyaan seputar pengetahuan tubuhnya dengan benar. Fakta lainnya 8 dari 10 responden perempuan tidak mengetahui jumlah lubang pada organ intimnya.
“Bahkan di era globalisasi ini ditemukan, sebesar 70 persen dari perempuan masih percaya pada mitos yang berlaku. Contohnya, 21 persen percaya, wanita bisa kehilangan keperawanan karena mengayuh sepeda,” kata Andy Iskandar, marketing Manager Feminine Care PT Kimberly-Clark Indonesia dalam acara 'I Know Campaign Koteks', di Djakarta Theater, Senin 18 Januari 2010.
Sementara itu, seorang Ginekolog, dr. Boy Abidin dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading mengatakan, remaja di Indonesia sudah berani bereksplorasi dengan seksualitas mereka. “Fakta ini ditemukan pada remaja SMP dan SMU di Jawa Barat. Hasil penelitiannya 42,3 persen melakukan hubungan seks pertama kali saat di bangku sekolah menengah. Mereka juga mengaku melakukannya berdasarkan rasa saling suka dan tanpa paksaan,” ujarnya menerangkan.
Bahkan lanjutnya, berdasarkan survei yang dilakukan BKKBN pada akhir 2008 menyatakan, 63 persen remaja di beberapa kota besar di Indonesia melakukan seks pranikah. Dan, para pelaku seks dini itu menyakini, berhubungan seksual satu kali tidak menyebabkan kehamilan.
“Ini merupakan pengetahuan yang salah. Bahaya melakukan hubungan seks dini, selain menyebabkan kehamilan bisa juga menyebabkan kanker serviks,” kata Boy.
Untuk itu dr. Boy berpendapat bahwa menjadi hal penting untuk memberikan pembekalan tentang seks kepada remaja sedini mungkin, agar para remaja perempuan memiliki pengetahuan yang benar dan akurat mengenai tubuh dan aspek-aspek kehidupannya, sehingga tak menjadi salah arah dalam membuat keputusan dalam hidupnya.
Jumat, 22 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.