Pernahkah Anda yang pria mempertanyakan hal ini? Teman saya, seorang pria baik-baik berusia 28 tahun yang masih lajang pernah mempertanyakannya. Seorang gadis yang disukainya pernah mengakui bahwa dia gampang jatuh hati pada pria tipe “bad boy”. Gadis lain pernah menolaknya dan seminggu kemudian terlihat pergi kencan berdua dengan seorang pria yang menurutnya “bad boy”.
Menurutnya, sepertinya kebanyakan kaum wanita menilai pria “baik-baik” sebagai seseorang yang tidak aman, tidak percaya diri, tidak tahu apa yang mereka lakukan jika hal itu berhubungan dengan wanita. Wanita malah mengagumi dan berkencan dengan pria tipe “bad boy” walaupun sudah jelas bahwa kebanyakan dari para pria itu hanya akan memanfaatkan dan tidak menghargai mereka. Lalu, setelah sekali para wanita itu patah hati dan dalam keadaan “rusak”, mereka baru melihat kepada pria baik-baik seperti dia. Dia merasa itu semua tidak adil. Dia lelah melakukan apa yang benar, menjaga dirinya tetap layak bagi kasih sayang seorang wanita dan terus berusaha, sementara sangat mudah bagi pria-pria “bad boy” untuk bisa berhubungan dengan wanita.
Jika Anda termasuk pria yang juga berpendapat seperti teman saya, biarkan saya mengklarifikasi dulu bahwa tidak semua wanita tertarik pada pria “bad boy”. Kita seharusnya tidak menyamaratakan mereka seperti itu. Banyak wanita yang tidak mau berurusan dengan pria “bad boy”. Tapi meskipun demikian, sama seperti yang teman saya lihat, beberapa gadis baik-baik sepertinya tertarik pada beberapa tipe pria yang sebenarnya mereka tahu tidak baik untuk mereka. Jadi mari kita membahas penyebabnya…
Pertama, tidak penting bagaimana kebanyakan wanita memandang pria baik-baik atau pria “bad boy”. Kita tidak harus menyelesaikan masalah ini dalam lingkup seluas itu. Yang penting adalah bagaimana wanita yang Anda inginkan memandang Anda untuk menghabiskan sisa hidup bersama. Hanya pandangannya yang penting, biarkan wanita-wanita lainnya memikirkan apa yang mereka inginkan.
Sekarang, apa yang Anda ingin wanita ini ketahui tentang Anda? Tidak ada satupun dari wanita yang waras di bumi ini yang tidak mau “kebaikan” menjadi paling tidak salah satu dari karakter yang dimiliki oleh suaminya. Kebaikan bukanlah masalahnya, kebaikan adalah aset, bukan kewajiban. Pertanyaannya adalah, apa yang dimiliki oleh pria-pria “bad boy” yang membuat mereka tampak menarik bagi beberapa wanita yang akhirnya rela mengorbankan faktor “kebaikan” tadi?
Ada banyak alasan memang, tapi saya mempunyai petunjuk tentang alasan utama mengapa banyak wanita baik-baik tertarik pada pria “bad boy”. Bukan karakter “bad”-nya yang menarik, tapi kepercayaan dirinya yang terlihat dari cara pembawaan dirinya. Mungkin semua itu menuju ke arah yang salah, atau bahkan tanpa arah, tapi ada kualitas yang sepertinya dia miliki, sebuah kualitas penting dari seorang pria, dan yang diinginkan para wanita dari pasangan mereka: kepemimpinan. Pria “bad boy” sepertinya tahu apa yang dia inginkan, bahkan meskipun itu tidak ada artinya atau merupakan hal yang salah. Dengan cara yang sedemikian rupa, tindakan-tindakan mereka sepertinya gagah berani (walaupun dalam kenyataannya mereka lebih kebalikannya), dan karena itu mereka tampak menarik.
Ketika seorang wanita mencari suami, entah dia mengatakannya dengan keras atau tidak, dia mencari seorang pria yang dia yakini dapat memimpin dirinya dan anak mereka nantinya. Ini benar dan juga alkitabiah. Para wanita tertarik pada kualitas itu dalam diri seorang pria, dan terkadang wanita Kristen tertarik kepada pria yang “salah” karena pria-pria itu sepertinya mempunyai kualitas itu. Kabar baiknya adalah, dalam ekonomi-Nya, kepemimpinan itu bisa didapatkan siapa saja. Anda tidak perlu menjadi direktur perusahaan ataupun lahir dalam keadaan kaya. Terkenal, atau memakai jaket kulit dan mengemudikan Harley. Kita menjadi pemimpin dengan mengikuti dan mentaati-Nya.
Jadi pertanyaannya adalah, apakah Anda mengikuti Tuhan dan mentaati-Nya? Apakah Anda memimpin dengan menjadi teladan (bukan hanya berkata-kata tapi juga melakukan apa yang Anda katakan)? Apakah Anda adalah seseorang yang bisa diteladani oleh orang-orang Kristen yang lebih muda? Apakah Anda tertanam dalam sebuah komunitas Kristen? Apakah Anda dengan aktif mengejar hubungan Anda dengan Tuhan, ataukah Anda dengan pasif hanya membiarkan hati Anda mengapung seperti gabus di tengah lautan, tanpa komitmen pada Kristus dan gereja-Nya? Apakah Anda antusias tentang kemana Tuhan sedang membawa Anda dan Anda tidak sabar menunggu masa depan yang penuh harapan, atau Anda hanya dengan pasif membiarkan kehidupan terjadi pada Anda?
Itulah jenis kualitas kepemimpinan yang Tuhan cari di dalam Anda dan akan Dia kembangkan di dalam Anda jika Anda mau. Memang ini bukan menjadi alasan Anda melakukannya, tapi wanita yang ingin Anda dekati juga mencari hal yang sama dalam diri Anda. Ambillah kesempatan ini untuk memeriksa hati Anda, dan tanyakanlah pada diri Anda sendiri, apakah jika Anda seorang wanita, Anda mau menghargai, menghormati dan mengikuti kepemimpinan Anda sebagai pria? Temukanlah pria yang lebih tua yang mengasihi Tuhan dan memimpin dengan melayani, dan juga mempunyai orang-orang yang mengikuti pimpinannya, mintalah dia untuk menjadi mentor Anda. Mintalah dia untuk mengajar Anda semua yang dia tahu tentang mengasihi Tuhan dan tentang kepemimpinan.
Dan ingatlah bahwa dalam kerajaan-Nya, jalan untuk naik adalah dengan turun. Pengembangan kepemimpinan dimulai dari lutut Anda, dengan meminta Tuhan untuk menjadikan Anda seorang pria yang Dia inginkan dan mentaati pimpinan-Nya. Jika Anda mendahulukan apa yang menyenangkan Tuhan, Dia berjanji akan menangani sisanya.
Sumber : boundless
Senin, 11 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.