livan73

http://payspree.com/113/livan73

Selasa, 05 Januari 2010

Don't Learn To Hack - Hack To Learn

"DON'T LEARN TO HACK - HACK TO LEARN ". Itulah sebuah slogan yang tampil di homepage Active Imagewww.darknet.org.uk. Bagi saya slogan tersebut sangatlah berkesan. Sebenarnya apakah pengertian dari kata 'hack'? Hal ini yang masih menjadi pertanyaan buat saya. Kata 'hack' sering berkonotasi negatif. Banyak orang mengartikan kata 'hack' sebagai 'kejahatan'. Mungkin orang akan panik dan lari tunggang-langgang bila mendengar bahwa di tengah-tengah mereka ada seorang Hacker. Semoga kejadian tersebut tidak pernah terjadi.
Kadang-kadang saya sering mendengar sebuah pertanyaan berikut: "Sebenarnya Hacker itu baik atau jahat?" Kalau menurut saya Hacker itu bagai sekeping uang logam yang memiliki dua tampilan yang berbeda pada kedua sisinya. Jika Hacker itu sangat pintar dan berhati lembut seperti malaikat, pastilah dia bisa menjadi seorang Petugas Keamanan yang dapat dipercaya. Active ImageDijamin, tidak akan ada penjahat yang bisa menyusup. Celakanya, jika Sang Hacker tersebut berhati jahat layaknya seorang Koruptor Tanpa Ijasah (KTI), pastinya dia adalah salah seorang keturunan dari Gerombolan Siberat. Dia bisa mengambil satu demi satu keping uang logam Paman Gober yang pelit tanpa diketahui sedikit pun oleh sang pemiliknya. Apakah dengan mesin penggali terowongan buatan Profesor Linglung yang super jenius? Di jaman sekarang ini, sudah banyak sekali keturunan Profesor Linglung yang membuat tool-tool dengan berbagai motif karena ingin membantu orang yang kesulitan, terkenal, pamer kekuatan, iseng, dan sebagainya. Sebagai manusia biasa, kemungkinan untuk menjadi Hacker yang baik atau jahat dapatlah terjadi pada seseorang. Bagaimana kita menyikapinya? Biasa aja lagi...

Pada artikel ini saya mencoba sedikit memberikan sharing tentang pengalaman pribadi saya saat menggunakan beberapa tool dan situs yang biasa digunakan seorang hacker. Bagi saya, apa yang sudah saya lakukan dengan fasilitas tersebut tidak pernah merugikan satu orang pun, malahan bisa membantu orang lain.

* Sekitar tahun 2002, kegiatan yang paling sering saya lakukan di warnet adalah Chatting. Saya paling suka chatting menggunakan MIRC. Apabila saya ingin mengetahui alamat IP lawan bicara, saya coba menggunakan fasilitas "Whois" yang ada di MIRC. Akan tetapi, yang muncul hanyalah alamat IP Server IRC. Lalu bagaimana caranya? Gampang-gampang susah. Susahnya? Membujuk dia untuk melakukan DCC Chat. Dalam kondisi ini, komunikasi saya dengan dia terjadi secara langsung tanpa melalui server. Gampangnya? Dengan perintah netstat, alamat IP komputer yang terhubung dengan kita dapat diketahui secara langsung. Dalam pembicaraan ini, lawan bicara saya ini mengaku tinggal di Canada. Rasa penasaran saya semakin tinggi. Apakah dia benar-benar tinggal di Canada atau berbohong. Maka saya gunakan perintah netstat saat kami melakukan DCC Chat. Setelah alamat IP nya ketahuan, maka dengan bantuan situs www.domainwhitepages.com, saya mencoba mencari tahu alamat IP tersebut. Ternyata memang benar!


* Tempat kerja saya berbentuk seperti stasiun kereta api. Panjangnya bukan main. Saya sering diminta bantuan oleh rekan-rekan kerja saya untuk menanangani masalah pada komputer mereka. Yang membuat saya capek adalah peActive Imagerjalanan bolak-balik ke tempat rekan kerja yang mengalami masalah pada komputernya. Apa yang saya lakukan? Saya menggunakan salah satu Trojan Horse yaitu AWRC (Atelier Web Remote Commander). Kita cukup menginstal tool tersebut di komputer kita sendiri. Setelah diinstal, kita tinggal masukkan Nomor IP komputer yang akan dioperasikan. Kita juga harus memasukkan username dan password yang memiliki hak administrator. Selebihnya...? Tampilan monitor yang ada pada tool tersebut adalah tampilan komputer 'korban'. Bayangkanlah...Oops, ini kenyataan lho. Komputer 'korban' sepenuhnya milik kita. Kita bisa melakukan apa saja dengan komputer tersebut. Mau menginstal, menghapus data, membuka program,... dapat dilakukan seolah-olah kita berada di depan komputer 'korban'. Kekurangan tool ini adalah tidak bisa mengendalikan komputer dengan sistem operasi Win XP Home Edition.


* Suatu hari teman saya datang untuk meminta bantuan menangani komputernya. Masalah yang dihadapinya adalah dia lupa password untuk login ke Windows. Kebetulan sistem operasi yang dipakai adalah Windows XP. Biasanya solusi yang paling mudah adalah dengan mem-format harddisknya. Akan tetapi, teman saya ini minta agar jangan di-format. Bagaimana caranya? Maka saya coba cari di internet. Ternyata saya menemukan link-nya yaitu: http://home.eunet.no/pnordahl/ntpasswd/ . Dengan tool ini, kita bisa mereset bahkan mengganti password administrator. Tool ini sendiri dalam bentuk file ISO yang siap di-burn ke CD. Setelah siap dalam bentuk CD, saya mem-booting komputer tersebut dari CD yang telah dibuat. Setelah itu, saya tinggal mengikuti prosesnya step by step. Kalau Anda ingin mencoba, jangan bingung dengan istilah dan tanda baca yang digunakan karena tool ini berbasis Linux.


Active Image

Uraian di atas hanya merupakan sedikit contoh dari banyaknya tool yang biasa digunakan oleh Sang Hacker. Saya mengharapkan kepada generasi muda Indonesia untuk menggunakan tools yang berkemampuan dashyat tersebut untuk kebaikan, bukan untuk kepentingan dan tujuan pribadi semata.

Ingat, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Kejahatan sehebat apapun pasti dapat terbongkar karena belum ada yang bisa menyembunyikan sesuatu dari Tuhan.

Bagaimana kalau kita menjahili rekan kerja yang selalu bermain game pada jam kerja?

Hemm..., sepertinya perlu dicoba dengan tool Trojan Maker nih... Cool...





http://stmstrada.sch.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Blog Advertising - Advertise on blogs with SponsoredReviews.com

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner