livan73

http://payspree.com/113/livan73

Selasa, 12 Januari 2010

The Cashflow Quadrant by Robert T. Kiyosaki & Sharon L. Lecher

Tulisan ini merupakan resume saya dari bukunya mang Robert dan yg pasti saya cuman pengen berbagi, ok moga bermanfaat n seperti biasa saya tulis dgn sepenuh kasih dan cinta ^_^ just 4 u guys

Selamat membaca, merenungkan dan mengimplementasikan.......

Intinya uang memang penting, tapi aku tak mau menghabiskan hidupku dgn bekerja mencari uang!

Jika ingin menjadi pemimpin, maka kita perlu menguasai kata2, jika tidak mendengarkan kata2 yg digunakan seseorang, kita takkan bisa merasakan jiwa mereka, jika tidak mendengarkan jiwa mereka, kita takkan pernah tahu dgn siapa kita berbicara.

Keterampilan teknis bisnis mudah dipelajari yang sulit adalah bekerja sama dgn orang lain. Bill Gates dr Microsoft tidak membuat produk hebat, ia membeli produk orang lain dan membangun sistem global yang canggih disekitarnya.

Bob Dylan, peramal generasi tahun 50-an dalam lagunya The Times They are A-Charging, “Lebih baik kau mulai berenang atau kau akan tenggelam seperti batu”

Tidak ada yang bisa meramalkan apa yg akan terajdi, namun yang terbaik adalah mempersiapkan diri mengahdapi apa pun yang terjadi, dan itu berarti mulai belajar dari sekarang!

“Satu2nya perbedaan antara orang kaya dgn orang miskin adalah apa yang mereka lakukan diwaktu luang mereka”

Sukses itu guru yg jelek, “Kita belajar paling banyak tentang diri kita ketika gagal, jadi jangan takut gagal, gagal adalah bagian dari proses menajdi sukses, kita tak bisa sukses tanpa mengalami kegagalan, jadi orang yang tidak berhasil adalah orang yang tak pernah gagal”

Hati2lah dengan saran yang kita ikuti, meskipun kita harus tetap berpikiran terbuka, pertama2 selalu sadari dari kuadran mana saran itu datang.

Kecerdasan finansial bukan terutama tentang berapa banyak uang yang kita hasilkan, tapi lebih mengenai berapa banyak yang yg kita simpan, seberapa keras uang itu bekerja untuk kita & berapa banyak generasi yang bisa kita hidupi dengan uang itu.

Jika kita tidak mengetahui apa2, maka saran apapun lebih baik dari pada tidak ada saran. Tapi kalau kita tak tahu perbedaan antara saran baik dan buruk, maka itu berisiko!

Galileo said “Kau tidak bisa mengajari orang apapun, kau hanya bisa membantu menemukan hal itu dalam dirinya sendiri”

KEAMANAN ITU HANYA MITOS! PELAJARILAH SESUATU YANG BARU DAN HADAPILAH TANTANGAN DUNIA BARU INI. JANGAN MALAH BERSEMBUNYI!

Know time 4 Intermezo.....hehehe biar ga terlalu serius....

Emm gini deh, kalo ambil contoh diet, yg penting bukanlah dietnya, yg penting adalah kita harus menjadi siapa untuk bisa menjalani diet, namun demikian setiap tahun jutaan orang mencari diet yang sempurna untuk dijalani supaya bisa menjadi kurus, mereka memusatkan perhatian pd apa yang harus mereka bentuk. Diet takkan membantu kalau cara berpikir kita tak berubah.

Banyak orang membeli seperangkat tongkat golf baru dengan harapan mereka dapat memperbaiki permainan mereka, BUKANNYA MEMULAI DENGAN SIKAP, KERANGKA BERPIKIR DAN KEYAKINAN SEORANG PE-GOLF PROFESIONAL.
Pe-golf yang buruk dengan seperangkat tongkat golf baru tetap saja pe-golf yg buruk!

Ok back to what mang Robert T. Kiyosaki said about The Cashflow Quadrant......

Dan kalau menyangkut masalah uang, banyak orang mencoba melakukan apa yag di lakukan orang kaya dan memiliki apa yang dimiliki orang kaya. Jadi mereka pergi dan membeli rumah yang tampak kaya, mobil yang tampak kaya, dan menyekolahkan anak2 mereka ke sekolah tempat orang kaya menyekolahkan anak2 mereka. Akibatnya mereka harus melakukan pekerjaan lebih keras dan memiliki lebih banyak hutang yang membuat mereka bekerja semakin keras.

Kalau masih berpikir serta memiliki keyakinan dan pemikiran orang miskin atau orang kelas menengah dan kemudian melakukan apa yang di lakukan orang kaya, mereka pada akhirnya akan tetap memiliki apa yang dimiliki orang miskin dan orang kelas menengah.

Kecerdasan Emosional Daniel Goleman menjelaskan misteri klasik mengapa mereka yang berprestasi bagus di sekolah tidak selalu berhasil secara finansial didunia nyata, jawabannya yaitu Kecerdasan Emosional lebih berhasil dari pada orang2 yang belajar tidak melakukan kesalahan karena mereka terlalu takut pada resiko.
Terlalu banyak orang meninggalkan bangku sekolah dengan nilai cukup namun tidak siap secara emosional untuk mengambil risiko. Khusunya risiko finansial, alasan mengapa begitu banyak guru tidak kaya adalah karena mereka melakukan aktivitas dalam lingkungan yang menghukum murid yang membuat kesalahan dan mereka sendiri sering merupakan orang2 yang secara emosional takut melakukan kesalahan.

Belajar melakukan kesalahan dan mengelola risiko kegagalan adalah bagian dari proses keberhasilan

Raksasa sering tersandung dan jatuh tapi cacing tidak karena yang cacing lakukan hanyalah menggali dan merayap

YANG PENTING BUKAN YANG TERJADI DALAM HIDUP SESEORANG TAPI MAKNA YANG DIAMBIL DARI APA YANG TERJADI !

Dalam masa perubahan...
Pelajar mewarisi dunia..
Sementara yang sudah belajar
Menemukan diri mereka sangat siap Untuk menghadapi dunia yang tidak ada lagi

Sebuah perjalanan 1000 mil dimulai dengan langkah kecil!
Roma tidak dibangun dalam satu hari!
Bagaimana cara makan gajah? Sedikit demi sedikit!

Kita harus bisa berjalan sebelum bisa berlari !
“Dengan kata lain kita mulai dengan langkah kecil menuju berjalan dan kemudian berlari. Itulah jalur yang mang Robert T. Kiyosaki sarankan. Kalau tidak menyukai jalur ini, maka anda bisa melakukan apa yang dilakukan jutaan orang yang ingin menjadi kaya dengan cepat dan mudah yaitu membeli lotre, siapa tahu? Hari ini anda mungkin beruntung!”

Tentukan target yang tak terlalu tinggi dan paksa diri kita untuk tekun melakukannya, hasilnya adalah kita tidak akan merasa kewalahan dan malah merasa kurang.

Buat target harian yang bisa dicapai, yang pencapainnya memberikan dorongan positif untuk membantu kita tetap berada dijalur menuju tujuan besar kita.

Menghabiskan hidup dengan bekerja keras mencari uang hanya untuk menghabiskannya dalam sekejap bukanlah tanda kecerdasan yang tinggi.

Dari pada hidup dibawah kemampuan, lebih baik pusatkan perhatian pada upaya untuk menaikkan kemampuan

Orang yang tidak mampu sering menyalahkan orang lain!
“Alasan mengapa hanya ada sedikit orang yang menjadi kaya karena upayanya sendiri adalah karena hanya sedikit manusia yang bisa menoleransi kekecewaan. Bukannya belajar menghadapi kekecewaan, mereka malah menghabiskan hidup mereka dengan menghindarinya”

Dari pada menghindarinya lebih baik persiapkan diri.
Rasa kecewa adalah sebuah bagian penting dalam proses belajar. Seperti halnya kita bisa belajar dari kesalahan, demikian juga kita bisa memperkuat karakter dengan kekecewaan.

Hanya orang bodoh yang berharap semua berjalan sesuai keinginannya. Siap untuk kecewa bukan berarti menjadi seorang pecundang yang kalah / pasif. Siap untuk kecewa adalah sebuah cara untuk secara mental dan emosional mempersiapkan diri menghadapi kejutan yang mungkin tidak diinginkan. Dengan menjadi siap secara emosional, kita bisa bertindak dengan tenang dan penuh wibawa, ketika keadaan tak sesuai dengan keinginan kita, jika tenang kita bisa berpikir lebih baik.

Ukuran keberhasilan kita ditentukan oleh kekuatan hasrat kita, besarnya mimpi dan cara menghadapi kekecewaaan selama pejalanan!

Kalau kita tidak tahu yang mendasar, kita bisa dibantai!

Orang belajar bekerja untuk mendapatkan uang tidak pernah belajar bagaimana memiliki uang yang bekerja untuk mereka!

Intinya adalalah...

BERTANGGUNG JAWABLAH ATAS KEUANGAN ANDA/ HANYA MENERIMA NASIB SEPANJANG HIDUP ANDA.

ANDA BISA MENJADI TUAN ATAS UANG/ BUDAK UANG TERSERAH ANDA MEMILIHNYA!



sumber: lieamhar.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Blog Advertising - Advertise on blogs with SponsoredReviews.com

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner