Kemarin ini saya tertawa terkekeh-kekeh karena ada orang berkata: Anak saya,
saya beri makan roti tiap hari, koq nggak tambah pintar, tapi tambah O’On
(Bloon).
Inilah perkataan Sue Dengate mengenai pemakaian pengawet roti supaya roti
bisa awet lebih dari 2 hari yg saya quote dari artikel “Bread for success”:
*Author and food intolerance counsellor Sue Dengate has researched calcium
propionate, commonly known as preservative 282 in bread.*
*"I think parents should know that there is a preservative in what we regard
as a healthy food that is eaten several times a day by most children that
can affect behaviours and learning disabilities, " Ms Dengate said.*
*Preservative 282 is a mould inhibitor that is added to bread.*
*"Most people think that additives are tested before approval," Ms Dengate
said. "Well I've got news for you, they are not tested for effects in
children's learning and behaviour."*
*The latest research suggests preservative 282 may cause permanent changes
to the brain in rats, along with long-lasting defects in learning abilities.
*
*"All we can say is if it's causing permanent damage in brains of rats
what's it doing to the brains of our children?" Ms Dengate said.*
Hasil penelitian di Malaysia: 92% roti yang beredar (termasuk roti merek
terkenal) menggunakan pengawet lebih banyak sampai 5x dari jumlah yang
diijinkan oleh undang-undang. Bagaimana dengan roti di Indonesia? Di
Indonesia makanan basah seperti mie basah, bakso basah, tahu basah, roti,
mengandung pengawet ber-lebih. Supaya murah, pengawet yang bukan food grade
dipakai. Padahal pengawet dihubungkan dengan penyakit ADD hiperaktive. Dan
Bread Improver untuk supaya roti mengembang besar menimbulkan kanker
(Source Wikipedia: Bread Improver)
Sebagian orang bisa tahan terhadap pengawet ini, tetapi sebagian lagi tidak
tahan dan tambah O ‘ On / bloon. Bagaimana kalau anak kita sendiri yang O On
alias bloon. Kasihan kalau itu anak kita. Kalau anak orang lain sih
ok! Kemarin
ini di sekolah anak kurang mampu, terlihat anak perempuan umur 5 tahun
cakep, tapi anak kecil ini terkena ADD hiperactive.
Setelah perang ber-tahun2, akhirnya perusahaan2 roti di luar negeri sudah
mulai menghapuskan pengawet dari roti buatan-nya.
Bagaimana di Indonesia? Bisakah roti sehat itu terjadi di Indonesia, tanpa
kita dibohongin?
Kita sebenar-nya bisa ber-alih pada rice cake (roti beras panggang) sebagai
pengganti roti, seperti "N_asiKriuk Debbie atau Sun Rice dari Australia
untuk menyelingi roti ber-pengawet. Rice cake ini kering dan tak
ber-pengawet, sehingga kadar pengawet dalam tubuh & otak yang kita dapat
tidak terlalu menumpuk. Di luar negeri-pun rice cake atau roti beras
panggang ini sudah popular dan menjadi pilihan yang lebih sehat.
*Kelebihan roti beras panggang sebagai pengganti roti antara lain: *
- Karena kering, tidak perlu pengawet.
- Karena dari beras, rendah kalori-nya.
- Proses pembuatannya tidak menggunakan pengembang (*bread improver*) dan
pemutih.
Dengan banyak-nya masalah obesitas, Amerika pun sekarang ber-alih ke produk2
yang terbuat dari beras dan ber-bentuk kering, spt *rice crispy *atau* rice
cereal*.
Rabu, 03 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.