livan73

http://payspree.com/113/livan73

Sabtu, 27 Maret 2010

Salah Duduk, Saraf Bisa Terjepit

Kompas.com — Sering kali kita merasakan nyeri dan ngilu pada beberapa bagian tubuh tertentu setelah melakukan aktivitas yang berat atau duduk terlalu lama. Mungkin saja ini bukan nyeri biasa. Jika frekuensi nyeri termasuk sering dan menjalar ke bagian tubuh lain, bisa jadi itu gejala penjepitan saraf atau yang dikenal dengan nama saraf terjepit.

Saraf terjepit merupakan bagian dari nyeri punggung bawah atau low back pain. Pada tulang, ada bagian yang disebut diskus (bantalan atau sambungan di antara dua tulang) yang berfungsi semacam peredam beban (shockbreaker). Kalau diskus meleset dan bergeser, tulang langsung menekan saraf dan menimbulkan rasa nyeri yang amat sangat.

Rasa nyeri tadi sangat khas. Nyeri dapat menjalar ke bagian tubuh lain sesuai penjalaran dari jaringan saraf yang terjepit. Apabila saraf yang terjepit berasal dari bagian leher, nyeri dapat menjalar sampai ke tangan. Apabila nyeri berasal dari pinggang, penjalaran bisa sampai ke lutut, bahkan betis.

"Nyeri yang sangat khas disebut nyeri radikuler. Kadang pasien bisa menunjukkan dari mana dan sampai mana rasa nyeri tersebut menjalar," ungkap Dr Tiara Aninditha, Sp.S, ahli saraf dari RS Cipto Mangunkusumo. Bagian tubuh yang paling sering mengalami penjepitan saraf, tambahnya, adalah leher dan pinggang karena paling sering digunakan untuk bergerak.

Tak hanya lansia
"Sering kita menganggap saraf terjepit hanya dialami lansia yang semakin tua semakin rapuh tulangnya. Sebenarnya orang usia produktif pun dapat mengalami penjepitan saraf ini," tutur Dr Tiara.

Pada lansia, saraf terjepit bisa karena bantalan yang menyambungkan dua tulang menjadi elastis. Akibatnya, tulang langsung menekan tulang lain dan terjadi penjepitan saraf yang menimbulkan nyeri pada bagian tubuh tersebut. Saraf terjepit pada lansia juga dapat terjadi karena pengapuran atau tumbuhnya tulang muda yang runcing pada tulang belakang sehingga menekan saraf dan terasa sakit.

Osteoporosis (pengeroposan tulang) juga dapat menyebabkan saraf terjepit pada lansia. Pada osteoporosis, yang berkurang adalah massa tulangnya. "Jadi, ibarat tembok, semennya yang berkurang," tuturnya. Kasus nyeri pinggang jenis ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Cenderung membungkuk
Pada usia produktif, biasanya saraf terjepit terjadi karena aktivitas harian yang terlalu berat. Sering mengangkat beban berat yang hanya bertumpu pada satu bagian tubuh akan membuat tulang di bagian tersebut tertekan dan mengenai saraf sehingga timbul nyeri.

"Posisi duduk yang salah juga dapat menyebabkan saraf terjepit. Kita sering duduk dengan posisi membungkuk. Ini salah. Posisi duduk yang baik adalah tegak dan menyandar," ujarnya.

Kelainan bentuk tulang punggung (skoliosis) juga dapat menjadi penyebab saraf terjepit. "Biasanya kelainan tulang punggung ini karena kebiasaan berdiri dan duduk yang salah sehingga tulang punggung jadi tidak lurus atau cenderung membungkuk," katanya.

Kanker dan TB
Banyak kondisi lain yang dapat menimbulkan saraf terjepit, salah satunya tuberkulosis, biasa disingkat TBC atau TB. Kuman TB yang tak cepat ditangani dapat menyebar dan memakan tulang sehingga tulang jadi keropos dan langsung mengenai saraf.

Kanker dan tumor juga bisa menyebabkan saraf terjepit: "Pada kasus ini, kanker atau tumor sudah menyebar ke tulang sehingga jadi rapuh. Saraf terjepit langsung oleh tulang," ungkapnya.

Tak sedikit pula saraf terjepit akibat trauma jatuh. Seseorang yang pernah jatuh dengan posisi terduduk, kemungkinan dapat mengalami retak tulang belakang dan saraf terjepit. (GHS/putri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Blog Advertising - Advertise on blogs with SponsoredReviews.com

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner