From "Peace"
Subject KESAKSIAN KORBAN PERKOSAAN !
Organization PeaceOnEarth
Date 12 Jun 98 10:39:26 GMT
Newsgroups soc.culture.indonesia
Message-ID <01bd95ef$2f1d1780$eaf992ca@mira.net>
Hai para netter,
Kemarin saya mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan salah seorang
saudara dari teman saya yang menjadi salah satu korban kerusuhan 14
Mei lalu. Ia tinggal di salah satu apartemen Pluit.
**********************************************************************
Nama : Vivian (samaran)
Umur : 18 tahun
Kelamin : Perempuan
Dia memiliki seorang adik perempuan dan seorang adik laki-laki. Dia
tinggal sekeluarga di apartemen ini.
Sekitar pukul 9.15 pagi hari sekeliling apartemen sudah dikerumuni
ratusan orang massa yang terlihat seram sekali. Mereka berteriak-
teriak seperti kesetanan, "Bantai Cina", "Mari makan Babi", "Ayo
Pesta". Kami sekeluarga tinggal di lantai 7. Saat itu, kami ditelepon
oleh keluarga yang tinggal di lantai 3 bahwa massa sudah naik ke
lantai 2, dan bahkan ada penghuni yang dikejar-kejar sampai ke atas.
Saat itu kami langsung takut, tapi dalam ketakutan itu, kami sekeluar-
ga berdoa dan pasrah kepada Tuhan. Setelah itu, kami bersiap pergi
meninggalkan kamar, dan kami terus naik melalui tangga ke lantai atas,
karena ke bawah sudah tidak mungkin. Kami naik sampai lantai 15 dan di
sana kami diam di kamar salah seorang kenalan kami. Tidak lama kemu-
dian, kami kaget karena dari lift keluar sejumlah orang tepat saat
kami akan masuk, lalu kami cepat-cepat masuk dan kemudian mengunci
pintu. Saat itu kami mendengar pintu kamar lain diketuk dengan keras
dan terdengar banyak teriakan dari ibu-ibu dan anak2 gadis. Sementara
kami merasakan amat mencekam di dalam kamar, lalu sadar bahwa kamar
kami nantinya akan mendapat giliran, maka kami langsung berpencar dan
sembunyi di sudut2 kamar. Dari dalam kami mendengar sayup-sayup anak2
gadis sekitar umur 10 sampai 12 tahun yang berteriak,
"mami....mami......", "mami.....sakit.....mami..........". Saat itu
saya tidak tahu apa yang terjadi. Setelah hampir setengah jam kami
menunggu, keadaan mulai reda, dan suara mulai tidak terdengar, kami
memberanikan diri untuk melihat. Dan setelah kami keluar, ternyata apa
yang kami liat adalah ....tidak dapat disebutkan...... Kami melihat
banyak orang bergelepakan di lantai, banyak anak-anak kecil dan anak2
gadis yang ikut bergelepakan... Ya Tuhan....apa yang terjadi....,
adik saya perempuan (Veny) berteriak-teriak histeris melihat itu
semua, dan dia langsung memeluk papa saya. Melihat itu sayapun me-
nangis..... Akhirnya, kami bersama dengan kenalan kami, dia suami
istri baru menikah turun lewat tangga. Sampai di lantai 10, terdengar
ada beberapa teriakan minta tolong..Karena teriakan itu jelas ter-
dengar, kami tergerak untuk masuk ke lantai itu..Tapi saat belok dari
persimpangan, kami terkejut karena banyak sekali orang-orang. Dan
saya sempat melihat dengan mata kepala sendiri ada seorang gadis yang
umurnya sekitar 20 tahunan sedang diperkosa oleh 4 orang..dia berusaha
berontak tapi dipegangi. Melihat itu kami langsung lari sekuat-
kuatnya.... Tapi malang...Veny keburu ditangkap oleh orang2 itu. Dan
saya sekeluarga berusaha menyelamatkan dia, tapi mereka kira2 ada
sekitar 60 orang. Akhirnya kami sekeluarga, papa, mama, saya, Veny dan
Doni juga kedua suami istri Om Dodi dan tante Vera diikat oleh mereka
dengan menggunakan sobekan seprei. Mereka membawa kami ke sebuah
kamar. Om Dodi saat itu sudah menanyakan kepada mereka apa yang
mereka mau, tapi mereka tidak menjawab, tampang mereka sangat jahat
dan kejam. Salah seorang dari mereka menarik Veny dengan kasar, dan
menyeretnya ke sofa, saat itu saya tahu, bahwa Veny dalam bahaya, saya
berusaha berteriak sekeras-kerasnya, dan salah seorang dari mereka
menampar saya, kemudian papa saya yang juga berteriak dipukul dengan
balok sampai pingsan, mama saya sudah keburu pingsan sejak melihat
Veny ditarik oleh mereka. Saat itu, saya hanya berdoa pada Tuhan,
Tuhan jangan sampai malapetaka itu menimpa kami.... Om Dodi, yang
saat itu terus membujuk mereka agar mau meninggalkan kami dengan
imbalan uang tetap tidak berhasil. Dan.....akhirnya Veny diperkosa
secara paksa oleh mereka. Saya yang tidak tahan melihat hal itu
apalagi mendengar teriakan pilu Veny, langsung menangis dan menutup
mata rapat2...Mereka yang memperkosa Veny kira2 ada 5 orang, dan
setiap orang selalu memulainya dengan teriakan "Allahu akbar"....
Mereka sadis....mereka kejam............tampang mereka sangat
bringas.....
Tidak berapa lama ada sekitar 9 orang lagi masuk ke kamar itu, dan
menarik saya dan saya sempat melihat tante Vera juga ditarik secara
paksa. Saat itu saya langsung pingsan.....dan tidak tahu apa yang
terjadi....
Saya terbangun kembali kira2 sore hari sekitar jam 5/6 sore, kepala
saya pusing dan saya baru sadar bahwa tubuh saya ternyata tidak menge-
nakan baju lagi, dan saat itu saya menangis, saya merasa amat kecewa,
saya ingat bahwa anggota keluarga saya masih di situ,,, dan saya
melihat dengan samar-samar papa memeluk mama saya dan Doni. Om Dodi
saya lihat tergeletak di lantai, sedangkan tante Vera menangis di atas
tubuhnya. Saya tidak kuat bangun...... Saya akhirnya lemas dan terti-
dur kembali.
Keesokan harinya saya telah ada di rumah sakit pluit. disamping saya
ada mama dan papa. dengan masih merasa sakit di seluruh tubuh saya,
saya bertanya, "ma...kenapa Vinny ma......?" Tapi saya merasakan sakit
sekali sewaktu mengucapkan kata2 itu. Pipi saya rasanya bengkak. Mama
saya langsung menangis dan tidak dapat berbicara. Sementara papa
tersenyum sambil menahan tangisan. Setelah kurang lebih 4 hari saya
dirawat, keadaan saya mulai pulih. Dan papa menceritakan kepada saya
apa yang telah terjadi dengan pandangan yang pilu..... Saat saya
pingsan itu, saya telah diperkosa oleh sekitar 7 orang, saat itu papa
saya masih tidak bisa melihat dengan jelas, karena ia masih pusing
akibat dipukul dengan balok. Mereka memperkosa saya dengan membalik-
balikkan tubuh saya dan membenturkannya ke tembok. Dan, setelah itu
papa bilang...."Vin, Veny udah jalan......". Saat itu saya bingung dan
tidak tahu mengapa saya langsung menangis, dan mungkin tangisan itu
terdengar sampai keluar kamar... "Kenapa pa?????"", papa tidak menja-
wab....papa langsung menyuruh saya istirahat dan ia langsung keluar
kamar. Saat itu saya menangis terus-terusan seakan hidup ini sudah
tidak berarti lagi. Setelah semuanya itu berakhir dan seminggu yang
lalu saya pulang dari rumah sakit ke rumah saudara saya, saya baru
diceritakan apa yang terjadi. Ternyata, saat Veny diperkosa, Veny
berusaha terus melawan, oleh sebab itu ia berkali-kali ditampar oleh
orang2 biadab itu, dan terakhir kali Veny melawan, ia meludahi salah
seorang dari mereka. Merasa tidak senang, ia mengambil pisau (tidak
tahu pisau apa) dan langsung melayangkan pisaunya itu ke perut Veny,
dan secara biadab seperti binatang ia berkali-kali mengibaskan pi-
saunya ke perut Veny, sampai akhirnya Veny menghembuskan nafasnya yang
terakhir dengan darah mengalir di sekujur tubuhnya. Saat mendengar
itu, saya langsung shock, dan papa bercerita lagi bahwa Om Dodipun
mengalami hal yang sama, yang akhirnya menghembuskan nafasnya yang
terakhir di saksikan tante Vera yang juga menjadi korban perkosaan.
Tuhan......mengapa ini semua mesti terjadi??? Saat ini tante Vera
ditemani oleh kakaknya tinggal di rumah orang tuanya, dan menurut
kabar dari kakaknya, sampai hari ini dia masih shock dan sering mela-
mun sendiri, bahkan seringkali tidak mau diajak makan. Dan, mama saya
juga pasrah. Saya dan mama sampai saat ini, hampir tiap jam menangisi
kejadian tersebut, dan saya tidak bisa lupa akan kejadian hari itu.
Bagaimanapun juga mereka adalah manusia biadab yang tidak berkeprima-
nusiaan.
**********************************************************************
Saudara2 para netter, saat ia menceritakan kejadian ini, banyak yang
tidak dapat diungkapkannya melalui kata2, dan sepanjang bercerita,
airmatanya selalu mengalir tak tertahan. Dan mendengar cerita yang
serupa dari beberapa teman saya yang lain, yang hampir selalu sama
adalah teriakan "Allahu akbar" yang diucapkan oleh para penjahat itu.
Apakah mereka menganggap perbuatan mereka itu jihad? Hai para alim
ulama, Agama Anda adalah agama mayoritas, tetapi orang2 yang baik dan
memiliki cinta kasih terhadap sesama dalam agama Anda adalah minori-
tas. Bagaimana dengan Kristen, Budha dan Hindu, yang agamanya merupa-
kan agama minoritas, tapi umat2 yang baik dan memiliki cinta kasih
dalam agama itu adalah mayoritas. Sebagai saran saja bagi anda para
ulama Muslim, kami menghormati agama anda sama dengan kami menghormati
agama kami sendiri, agama anda adalah agama yang baik, tetapi para
pengajarnyalah yang tidak mengajarkan cinta kasih, dengar saja di
radio, FM 98,5 atau 95,4 kalau saya tidak salah. Di situ terdapat
siaran langsung khotbah pengajian dari sebuah mesjid di jakarta, Anda
tahu, yang diajarkan oleh para pembicara di situ adalah, bahwa umat
Islam harus bangkit, balas dendam, memusuhi Kristen, Memusuhi Cina,
melawan Pemerintah. Hai, engkau para ulama yang munafik, kalo Anda
tetap tidak mengajarkan saling mengasihi dan saling mencintai dengan
kasih antar sesama umat yang seagama maupun yang beragama lain, maka
saya yakin agama Anda tetap jadi Mayoritas tetapi dengan kualitas umat
yang semakin bobrok dan dengan umat yang semakin beringas. INGATLAH!
Anda yang mengajarkan, Andalah yang akan mendapatkan hukuman tertinggi
dari Tuhan. Semoga Anda bertobat!
Sumbvr: http://www.angelfire.com/in/faktanya/vivian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.